Sudah lama tidak naik kereta api. Seinget ane terakhir kali naik kereta api ketika tes cpns di Jakarta 4 tahun silam. Selain itu selebihnya lebih banyak naik Milestone atau pesawat kalau dinas ke Jakarta. Berhubung ada undangan mantenan kawan di Banyuwangi maka kami memutuskan naik kereta api. Dan anak ane sendiri juga belum pernah naik kereta api meskipun sering menyanyikan lagi…Naik Kereta Api…hehehehe ketika sekolah PAUD atau kadang lihat video kereta api donlod dari youtube.
Hari sabtu (9/2) setelah ikutan tesride Honda Verza di Parkir Timur Delta Plaza Surabaya (postingan disini) ane langsung bergegas di Stasiun Gubeng. Maklum jadwal kereta api Sri Tanjung pukul 13.55 jadi minimal 45 menit harus sudah ada dilokasi. Ternyata molor hingga jam 15.55 baru berangkat dari stasiun Terminal Gubeng. Maklum kereta ekonomi jadi mungkin ya kudu ngalah…xixixi…hingga anak ane Sakti bosen menunggu. Oia kawan sebelumnya ane telah memesan tiket pada hari kamisnya (7/2) dengan harga 35.000 tujuan Temuguruh-Banyuwangi untuk ane, istri dan anak ane (meskipun usianya tepat 3 tahun tetapi ane belikan tiket aja biar nanti dapat tempat duduk yang nyaman).
Berhubung tidak tahu stasiun Temuguruh Banyuwangi maka ane mencarai referensi jalur kereta api arah Banyuwangi. Alhasil ketemulah daftar urutan stasiun hingga ke Banyuwangi maka ane print dan bawa peta serta tak lupa GPS. Hal ini dimaksudkan agar nantinya tidak salah turun atau kebablasan meskipun bisa saja bertanya kepada petugas atau penumpang yang lain. Banyuwangi – Surabaya jaraknya sekitar 305 km.
Kondisi sore hari dan menjelang malam maka tidak ada pemandangan yang bisa diambil gambar. Selain itu fasilitas di dalam gerbong kereta juga lumayan bersih dan setiap petak kursi selalu ada kipas angin sehingga tidak syumuk. Maklum kami naik kereta ekonomi jadi ya tidak berharap fasilitas banyak yang penting selamat sampai tujuan..xixixi. Oia kawan terlihat tidak ada pedagang diatas kereta kecuali ketika berhenti sebentar di stasiun atau ketika posisi kereta sudah jauh meninggalkan kota Surabaya. Berhubung si kecil sudah lapar maka cukuplah segelas pop mie untuk mengganjal perutnya ketika ada pedagang asongan jualan di kereta.
Perjalanan naik kereta ini cukup melelahkan antara terjaga dan tidurpun tidak bisa nyenyak. Selain itu sekali-kali harus melihat peta yang saya bawa agar tidak salah turun stasiun. Akhirnya tepat jam 22.03 bisa turun tepat di Stasiun Temuguruh, Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Kalau mengacu jadwal sesuai ticket yakni kedatangan jam 21.08 alias terlambat 1 jam. Namun begitu si kuda besi ini berlari cukup kencang karena arah Selatan tidak ada simpangan dengan kereta yang lain. Dimana tentu berbeda dengan arah Jakarta atau Bandung yang banyak kereta berseliweran. Sempat lihat di GPS Test android speed hingga 80 km/jam.
6 (enam) jam perjalanan yang cukup melelahkan. Bahkan saking bosennya anak ane tidak kerasan duduk dikursi lama-lama dimana sebagai gantinya minta jalan-jalan di gerbong kereta. Sedangkan kalau kawan lapar atau haus bisa beli dikereta langsung baik dari pramusaji kereta atau beli di pedagang asongan yang naik kala kereta berhenti di stasiun tertentu.
Sebuah pengalaman naik kereta setelah sekian lama tidak pernah naik. Tertarik mentjoba…..hehehehe….naik kereta api…toet….toet…. . Maturnuwun
baca juga :
- Kereta mau lewat…..ada mobil berada di depan palang pintu perlintasan, siapa yang mesti disalahkan?
- Mobil bagus…tapi gak sebagus otaknya [main selonong di perlintasan KA]
- Inilah The Rel Men…
- Iseng lihat kecepatan kuda besi dengan GPS
- 10 jam bersama Argo Bromo Anggrek Pagi (Sby-Jkt)
- Naik Kereta Api toet…toet..toet… (SBY-BWI).
dah lama juga gak naik kereta
LikeLike
sekali kali dicoba kang 😀
LikeLike
terakhir kali naik kerete ke purwokerto sekitar 2006
LikeLike
itoe soedah lama sekali 😀
LikeLike
itoe benar adanja 😀
LikeLike
Terakhir naik kereta dari Blitar ke SBY, sekitar 3bulan yang lalu…hehehehehe 😆
LikeLike
mantabz…jangan lupakan si kuda besi tua
LikeLike
Hahhaa, andaikan saja prosedurnya gampang…saya akan sering wara-wiri pakai kuda besi tua ini,kang!! Sayangnya kalau Route Blitar-SBY, sangatlah merepotkan “masa harus antri di loket start dini hari, pk.01.00wib” Itupun saingan sama Calo, di berani borong…Mungkin jalur Blitar – SBY (PP) jalur ramai. Bener-bener sangat sulit….
LikeLike
owh…calo memang sepertinya gabisa dihapuskan 😀
LikeLike
naik kereta api sekarang nyaman kok. gak kaya dulu. sekareang bebas asap rokok. 😀 http://www.lesprivatsurabaya-smc.com/
LikeLike
betul cak…bener2 bebas asap rokok..jadi nyaman ngajak anak 😀
LikeLike
Jadi inget pertama kali naik kereta dari Solo-Lempuyangan malah mabok darat…. 😀
LikeLike
Pingback: Ziarah ke makam pengikuti Pangeran Diponegoro di Temuguruh, Sempu, Banyuwangi | www.setia1heri.wordpress.com
Nice info Bro!
Semoga pemerintah punya fokus untuk meningkatkan sistem transportasi masal kita, dan tak terus menyerahkan kebutuhan hidup rakyat ke otoritas swasta.
LikeLike
Pingback: Ziarah ke makam pengikuti Pangeran Diponegoro di Temuguruh, Sempu, Banyuwangi | setia1heri.com