Bukan Byson Biasa

Inilah komentar ane mencermati hobby seorang teman kantor yang doyan otak-atik motor Bysonnya. Bermula dari beli generasi pertama byson yakni November 2010 kemarin baru 3 minggu sudah ‘di obrak-abrik’ hingga kini. Berhubung ane tidak paham hal-hal terkait dengan motor dan modifikasi maka ane tulis apa adanya hasil obrolan beberapa waktu lalu. Cekidot…

Pertama kali yang dilakukan adalah gulung spull untuk memperbesar strum (kelistrikan biar besar). Semua masih standar dan spuyer. Selanjutnya, dilakukan kepras silinder head untuk memadatkan kompresi sehingga tarikan terasa lebih cepat. Dan ganti karbu PE28 dilemer 32 agar napas motor lebih panjang.

Ternyata tidak hanya berhenti disitu, eksplorasi berlanjut dengan mengganti piston tiger OV 200 dan ganti kampas kopling dan bubut magnet. Dan terakhir ganti piston scorpio izumi OV 50 plus klep EE racing yang mampu menyemburkan tenaga hingga 235 CC. Selain itu noken as juga ikutan dimodif.

Kok tahu 235 cc ? menurut cowok asal jember ini hitungannya seperti ini : Piston 72 = 36x36x3,14×57,9 : 1000 = 235, 620. Mbuhlah ane sendiri gak mudeng. Secara fisik dari luar memang tidak ada perubahan namun akan terasa beda ketika ditarik dan suara khasnya cc besar…hehehe. Untuk mengerjakan modifikasi ini ada beberapa bengkel yang disambanginya seperti Yamaha Center, HKU racing dan Jigijig racing. Oia sebelum menjadi 235 CC terlebih dahulu 198 cc ketika memakai piston tiger. 😀

Knalpot yang pernah nempel di byson putih ini diantaranya NOBI, standar modif, satria fu dan handmade RAR Racing. Sedangkan untuk tarikan jalanan baik kota-kota maupun luar kota yang pernah dijabanin yakni ‘melawan’ vixion, tiger, pulsar dan tentu byson yang masih standar.

Untuk urusan BBM, byson ini sejak beli hingga lima bulan berikutnya setia meminum shell super ekstra dengan konsumsi 1 : 48. Selanjutnya beralih hati ke Pertamina dengan menu pertama plus dan premium dengan komposisi 50:50. Dan menurutnya capaian perliternya sekitar 1:35.m

Terkait turing yang pernah dilakukan yakni Jogjakarta, Malang, Jember, Delegan dan beberapa kota lain. Dan untuk urusan topspeed doi gak berani geber diatas 130 km/jam…weleh…weleh…..mentok gas e pastine piro yo ? #tepokjidat. Rencana selanjutnya tutur byonic 012 regional Surabaya ini yakni mengganti Bearing As kruk Racing High Speed.  Panganan opo maneh iki? Hehehehe 😀

Monggo yang paham modifikasi dishare dimari….

Maturnuwun

baca juga :

31 thoughts on “Bukan Byson Biasa

  1. wah yang bener aja masak byson tun up 235 wih keren bgt kira” tu habis berapaya …???

    aku aja udah make nsr pe 28 sama r9 kok mlah lemot larinya n sering batuk berdahak gitu..!
    padahal aku hoby tourring..! apa harus ane setel seperti awal pake vakum

    MOHON SARANNYA

    oiya gan klo mw ikut (Byonic) cabang surabaya di mana ya n sarat x apa aja …??!!!!

    Like

  2. Pingback: Meskipun sudah hati-hati…kecelakaan tetap aja bisa terjadi…..dan siapkan uang perbaikan :-( « www.setia1heri.wordpress.com

  3. mav mw memperjelas.
    dr pertama seher tiger ov.200, trz ke 2 seher. pio ov 50,
    tp dlm hitungan langkah dan bore kok 72, brt 3x ganti piston, jd seher pio ov 200.
    seher sc.pio kan 70 mm. ?
    buat dana kayaknya dah bnyk banget thu. . ya mas bro?

    Like

Dipersilahkan berkomentar (^-^)! , Ngapunten kalau gak sempat membalas :-D